Senin, 22 Juli 2013

karbohidrat


BAB I
PENDAHULUAN
1.1  PRINSIP  TEORI
Karbohidrat merupakan polihidroksi aldehida atau keton, atau senyawa yang menghasilkan senyawa ini bila dihidrolisa. Secara umum terdapat tiga macam karbohidrat berdasarkan hasil hidrolisisnya, yaitu monosakarida, oligosakarida, dan polisakarida. Oligosakarida adalah rantai pendek unit monosakarida yang terdiri dari 2 sampai 10 unit monosakarida yang digabung bersama-sama oleh ikatan kovalen dan biasanya bersifat larut dalam air. Polisakarida adalah polimer monosakarida yang terdiri dari ratusan atau ribuan monosakarida yang dihubungkan dengan ikatan 1,4-a-glikosida (a=alfa).
carbohydrateKarbohidrat merupakan komponen penting pada beberapa senyawa struktural seperti dinding sel tanaman, bakteri, mukopolisakarida kulit dan jaringan pengikat pada hewan. Beberapa terikat pada molekul lain seperti protein sebagai glikoprotein atau dengan lipida sebagai glikolipida.
Struktur senyawa karbohidrat dikenal sebagai sistem terbuka dari E. Fischer tertutup dari Tollens dan berbidang yang diproyeksikan Harworth. Pembagian selengkapnya dari karobhidrat adalah sebagai berikut:
1.      Monosakarida :
-          Merupakan gula sederhana
-          Terdiri dari diosa, triosa, tetrosa, pentosa, heksosa

2.      Oligosakarida :
-          Terdiri atas sukrosa, maltose, dan laktosa
-          Terdiri dari di, tri, tetra, penta, dan heksasakarida
3.      Polisakarida:
-    Terdiri dari glikogen, amilum, dekstrin, dan selulosa
Tidak seperti tumbuhan, tubuh kita tidak dapat mensitesis sendiri karbohidrat yang dibutuhkan oleh tubuh. Oleh karena itu kita harus mendapatkan asupan karbohidrat dari luar tubuh kita. Jenis karbohidrat yang terdapat di alam ini sangat bervariasi, dan pada satu makanan dengan satu makanan yang lain kandungan karbohidratnya dapat berbeda. Sebagai contoh, karbohidrat yang terdapat pada gula merah, tidak sama dengan karbohidrat yang terdapat pada gula pasir. Dalam praktikum kali ini, kita akan mengisolasi kanji dari sumber karbohidrat yang sangat lazim kita kenal dalam kehidupan kita sehari-hari, yaitu kentang.
Kentang disini dijadikan sebagai sumber karbohidrat yang mudah ditemukan dan memiliki kandungan karbohidrat yang tinggi, keinginan untuk uji karbohidrat melalui kentang sebagai contoh ini, merupakan latar belakang dilakukannya percobaan mengenai karbohidrat ini.
1.2  TUJUAN PRATIKUM
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah:
a.       Untuk menguji dan melihat daya kelarutan karbohidrat dalam berbagai pelarut.




BAB II
METODOLOGI PRAKTIKUM
2.1 ALAT DAN BAHAN
Adapun alat yang digunakan dalam praktikum uji kelarutan karbohidrat ini adalah:
a.       Tabung reaksi
b.      Pipet tetes
c.       Silet
Adapun bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah:
a.       Kentang
b.      Wortel
c.       Pisang
d.      Tepung beras
e.       Larutan kloroform
f.       Larutan aseton
g.      Larutan metanol
h.      Larutan KOH
i.        Air




2.2  PROSEDUR KERJA
a.       Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam pratikum uji kelarutan karbohidrat.
b.      Kentang, wortel, pisang dilumatkan hingga lembut, kemudian sampel kentang tersebut dimasukkan kedalam masing-masing tabung yang telah disiapkan.
c.       Kemudian untuk percobaan pertama, dimasukkan pati pisang ke dalam masing-masing tabung reaksi kemudian ditambahkan pelarut aseton, metanol, NaCl, KOH, Kloroform, dan air kedalam masing-masing tabung tersebut.
d.      Sedangkan pada percobaan kedua, pati wortel dimasukkan kedalam masing-masing tabung reaksi kemudian ditambahkan pelarut aseton, metanol, NaCl, KOH, Kloroform, dan air kedalam masing-masing tabung tersebut.
e.       Pada percobaan ketiga tepung dimasukkan kedalam masing-masing tabung reaksi kemudian ditambahkan pelarut aseton, metanol, NaCl, KOH, Kloroform, dan air kedalam masing-masing tabung tersebut.
f.       Percobaan keempat, pati kentang dimasukkan kedalam masing-masing tabung reaksi kemudian ditambahkan pelarut aseton, metanol, NaCl, KOH, Kloroform, dan air kedalam masing-masing tabung tersebut.
g.      Sampel didiamkan beberapa saat untuk melihat perubahan yang terjadi.
h.      Diamati hasilnya dan dicatat perubahan yang terjadi.





BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1  HASIL PENGAMATAN
No.
Sampel
Karbohidrat
Larutan campuran
Sampel dalam Larutan
Latut
Tidak Larut
1.
Pisang
Aseton



Kloroform



KOH



Air



Matenol



2.
Kentang
Aseton



Kloroform



KOH



Air



Methanol



3.
Wortel
Aseton



Kloroform



KOH



Air



Methanol



4.
Tepung beras
Aseton



Kloroform



KOH



Air



Methanol




                





3.2  PEMBAHASAN
Dari hasil table tersebut, dapat diperoleh pembahasan sebagai berikut :
1.      Pisang
Ø  Pisang dicampur dengan larutan aseton adalah tidak larut, warna keruh pisannya tenggelem menggumpal.
Ø  Pisang dicampur dengan larutan kloroform adalah tidak larut, menggumpal, terapung, dan bening.
Ø   Pisang dicampur dengan larutan KOH adalah larut, warna keruh kekuning-kuningan.
Ø  Pisang dicampur dengan larutan metanol adalah tidak larut, pisangnya mengembang dan airnya bening.
Ø  Pisang dicampur dengan air adalah tidak larut, menggumpal, terapung, dan bening
2.      Kentang
Ø  Kentang dicampur dengan larutan aseton adalah larut, sebagai TK III kelarutan warna keruh kekuning-kuningan.
Ø  Kentang dicampur dengan larutan kloroform adalah tidak larut, kentang diatas larutan kloroform dibawah.
Ø  Kentang dicampur dengan larutan KOH adalah larut, sebagai TK I kelarutan warna keruh dan tinggal terlihat lendir-lendir.
Ø  Kentang dicampur dengan larutan metanol adalah larut, sebagai TK IV kelarutan, warna kekuning-kuningan.
Ø  Kentang dicampur dengan air adalah larut, sebagai TK kelarutan II, warna keruh.
3.      Pati wortel
Ø  Wortel dicampur dengan larutan aseton adalah tidak larut.
Ø  Wortel dicampur dengan larutan kloroform adalah tidak larutb.
Ø  Wortel dicampur dengan larutan KOH adalah larut, sebagai TK II kelarutan.
Ø  Wortel dicampur dengan larutan metanol adalah larut, sebagai TK III kelarutan.
Ø  Wortel dicampur dengan air adalah larut, sebagai TK kelarutan I.
4.      Tepung beras
Ø  Tepung beras dicampur dengan larutan aseton adalah tidak larut, endapan encer putih.
Ø  Tepung beras dicampur dengan larutan kloroform adalah larut, tidak ada endapan, keruh.
Ø  Tepung beras dicampur dengan larutan KOH adalah tidak larut, endapan menggumpal, cairan kental, keruh.
Ø  Tepung beras dicampur dengan larutan metanol adalah tidak larut, ada endapan cairan encer, warna putih keruh.
Ø  Tepung beras dicampur dengan air adalah tidak larut, keruh, endapan encer.


BAB IV
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa :
a.       Karbohidrat merupakan polihidroksi aldehida atau keton, atau senyawa yang menghasilkan senyawa ini bila dihidrolisa. Secara umum terdapat tiga macam karbohidrat berdasarkan hasil hidrolisisnya, yaitu monosakarida, oligosakarida, dan polisakarida.
b.      Dalam uji kelarutan karbohidrat dari masing-masing sampel dapat diperoleh data bahwasannya sampel tersebut memiliki tingkat kelarutan masins-masing dan juga dapat larut atau tidak larut dalam masing-masing larutan.
c.       Dari sampel wortel, pisang, kentang dan tepung beras dalam pengamatannya yang paling banyak larut adalah sampel kentang.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar

ditunggu komentnya